Friday, July 15, 2011

Jogja I'm in Love II

Hari-hari menegangkan atas ujian perlahan berlalu layaknya angin yg pergi lewat begitu saja dan tak menyapaku. Kini saatnya menikmati hariku sebagai gadis Jogja. Hari kamis lalu aku beranjak pergi menjelajahi kota Jogja. Berkeliling, naik delman. Ya, serasa menjadi putri keraton saat duduk di depan bersama pak kusir dengan rok panjang coklat semampai yg aku kenakan. Benar benar seperti putri ningrat. Aku disapa semilir lembut udara pagi. Sejuk. Menguatkan rasa rindu yg kutahan sejak lama. Dan ketika matahari mulai beranjak naik dgan mendekati sudut hampir sembilan puluh derajat, hawa mulai panas. Sebelum itu, aku meminta pak kusir memberhentikan laju kudanya dan mampir di tempat wisata candi prambanan. Oh Tuhan. Aku ingat waktu itu. Ketika aku berkunjung bersama teman teman serta guru guruku. Aku membayangkan sederetan bus big bird parkir diparkiran. Membayangkan wajah wajah mereka dganku kala itu. Rindu. Sungguh.
Setelah membayar tiket masuk, aku kemudian berjalan menuju pusat candi. Seorang gadis sendirian, layaknya putri yg kehilangan awak kerajaannya.
Aku tengah menikmati pemandangan dari atas candi siwa, dan.. BRUG..
"aw"
"eh, maaf.."
"aduh, iya iya. Kakiku, pake sepatu lagi.. Aduh"
"kan lg pake bju dinas, hehe"
'what? Baju dinas?' dan, aku melihat siapa yg menabrak serta menginjak kakiku yg hanya beralas sandal.
'ha? Po.. Polisi'
"hehe, maaf pak"
"kenapa minta maaf? Saya yg seharusnya minta maaf lah."
"hehe, iya iya"
kemudian, beberapa orang berseragam yg sama datang mendekati kami.
"kenapa Ndra?"
"gagpopo, tadi aku nabrak mbak ini"
"walah? Cewek toh? Aku juga mau nabrak kalo ini mah"
'wek? Alamak. Ini polisi genit amat. Ish' gumamku dalam hati.
"oh, ya, sendiri?"
"ada bulekku, tapi dia nunggu disana. Tuh, dia disana lagi duduk"
"oh, hehe. Bukan orang sini ya? Lagi liburan?"
"kok? Tau? Engga kemarin abis ikut tes ptn disini pak"
"pak? Mau aja dipanggil pak Ndra? Neng, kita masih muda kali.."
"ho? Hehe. Oh ya, Hendra.."
"maaf, aku dina pak, eh mas.." (sembari mengangkat tangan, menyanggah tangan pak polisi yg ingin berjabat)
"oh, iyaa.. Dina?"
"kulo pak,"
"eh? Mas Hendra.."
"eh? Iya iya mas hendra.."
"aku dimas din.."
"oh iya mas dimas.. Eh, aku pamit ya, gag enak bulekku nunggu disana. Assalamualaykum pak polisi.."
"tinggalmu dimana?"
"piyungan bantul mas.."
aku menjawab pertanyaan mas hendra sembari melangkahkan kakiku menuruni anak tangga.
Mereka nampaknya adalah polisi Yg bru lulus tahun ini. Terlihat raut wajah sang pemuda di wajah mereka.
"din, din, "
"opo lek?"
"tadi ketemu polisi ckep ckep muda muda lg."
"iya lek? Dimana?" (aku pura pura tak tahu)
"tadi disana itu lho, gag ketemu emang?"
"liat d0ang, si"
"gag diajak kenalan si?"
"hah, mboten penak lek ah"
"yaudah ayok jaln lagi."
"yuk"
lalu aku pergi dgan bulekku dan melanjutkan perjalanan lagi. Pertemuan singkat yg menegangkan ya pak polisi? Hihi, 'mas hendra ya? Lucu juga'. Gumamku sembari tersenyum kecil sembunyi sembunyi.

No comments:

Post a Comment

PANDEMIC. Kapan selesainyaaa ?

 Hai. Salam Sehaaat. Sekarang 19 Agustus 2021. Sudah lewat 1 tahun lebih covid menyerang negara kita yang tenang nan bahagia. HAHA. Sadar ga...